Langsung ke konten utama

KANTOR DI KALA MALAM

 

Disclamer: Nama kantor dimaksud kami rahasiakan. Kami tidak akan berkomentar atas

pertanyaan dan juga dugaan kalian para pembaca. Mohon maaf dan terimakasih atas pengertiannya. 

Adalah sebuah kantor berplat merah di bilangan RS MK, Jakarta, dari kisah yang dihimpun dari masyarakat sekitar dan juga karyawan lamanya didapati informasi bahwa di lokasi gedung kantor tersebut dahulu merupakan sebuah lahan pekuburan tua yang sudah ada sejak era

Kolonial. 

Di daerah radius sekitarnya memang terdapat juga 2 lahan pekuburan besar.

Seiring dengan perubahan juga perkembangan jaman, khusus untuk satu daerah tersebut,

peruntukannya beralih menjadi zona bisnis alias perkantoran, perhotelan, perbelanjaan dan

perumahan elit. 

Namun demikian pada beberapa sudut wilayah tersebut masih tersisa

beberapa makam. Pertimbangan beberapa makam tersebut tidak terkena gusuran adalah jasad yang terkubur di dalamnya dianggap tokoh yang sangat dihormati bahkan disakralkan khususnya bagi warga asli

setempat. 

Hal lainnya yang menjadi pertimbangan adalah titik pemakaman tersebut berada

pada titik yang tidak cocok untuk didirikan gedung atau bangunan besar. 

Permasalahan kemudian adalah, pada lahan-lahan bekas makam yang beralih menjadi gedung kantor, saat ini menyimpan kisah-kisah misteri yang menjadi rahasia umum di kalangan para

karyawannya. 

Seperti pada kantor itu, para karyawannya sudah maklum bahwa kantor mereka

di malam hari berubah menjadi tempat yang menyeramkan.

Kantor itu terbilang menempati gedung baru, yang mana sebelumnya beralamat di bilangan

Kota Tua, Jakarta Barat. 

Di tahun 90an barulah pindah alamat ke sana. Ketika masih dalam

proses pembangunan gedung kantor, saat tahap penggalian ataupun perataan tanah atau

istilah bidang kontraktornya disebut “Cut and Fill” dengan menggunakan eskavator, 

terangkat ke permukaan sisa tulang belulang manusia.

Beberapa di antaranya masih melekat kain kafan meskipun bentuknya sudah serpihan koyak

dan warnanya sudah padu dengan warna tanah karena termakan usia. 

Maka itulah saat ini, saat gedung sudah berdiri, menurut pengakuan sebagian besar

karyawannya, sekali lagi, ketika petang menjelang malam kantor mereka menjadi tempat yang

auranya menyeramkan. 

Mereka percaya meskipun tulang belulang sisa jasad yang sejak

dahulu tertanam di situ sudah dipindahkan namun arwah-arwah ataupun roh-roh mereka masih

bercokol. 

Sebut saja namanya Pak Kasjan, sudah bekerja pada perusahaan itu selama 25 tahun lebih

sebagai pesuruh, atau nama kerennya “office boy”. Rumahnya yang jauh di wilayah Bogor

sedangkan pada waktu tertentu dia harus pulang malam hari dikarenakan menunggui rapat

Dewan Direksi, 

memaksanya memutuskannya bermalam di kantor. Pertimbangannya, ketimbang harus memaksakan pulang malam dan esok pagi sekali sudah

harus berangkat lagi, maka lebih baik sekalian saja menginap. Pak Kasjan menceritakan

pengalamannya bermalam di kantor. 

Jika pada pagi sampai sore hari kesibukan dilakukan oleh para karyawan, maka saat tengah malam ia kerap terjaga dari tidurnya dikarenakan mendengar juga kesibukan di ruang-ruang

kerja. 

Namun yang sibuk berganti, bukan oleh mereka karyawan dari bangsa manusia

melainkan oleh mereka para arwah-arwah gentayangan. 

Uniknya, berdasar yang dialami pak Kasjan, para arwah tersebut seolah mengikuti kegiatan dan

kesibukan karyawan di pagi sampai sore hari, ada yang terdengar menelpon, mengetik di

komputer, 

menyalakan mesin foto-copy, mondar-mandir sampai dengan bercakap-cakap bahkan bersenda gurau.

Pada awalnya Pak Kasjan merasa ngeri, namun dikarenakan sudah makin terbiasa maka kemudian ia mengabaikan saja dan melanjutkan tidurnya. 

Pak Kasjan tidak punya pilihan lain selain memberanikan diri. Akhirnya ia memang menjadi terbiasa dengan kondisi demikian.

Menurutnya, para arwah itu toh tidak mengganggu dirinya, setidaknya tidak secara langsung. 

Namun demikian penampakan para arwah di kantor tersebut ternyata tidak mesti malam hari.

Pernah ada kejadian ketika kantor tersebut menggelar acara Halal bi Halal selepas libur

lebaran. 

Seluruh karyawan beserta jajaran petinggi kantor dari mulai Direksi dan Komisaris juga

turut serta para istrinya, menghadiri acara yang digelar di ruang serba guna di lantai paling atas

kantor. 

Seperti biasa, acara dimulai dengan sambutan panitia di atas podium panggung, kemudian

berlanjut kepada Direktur Utama memberi sepatah dua patah kata. 

Kemudian acara berlanjut

ke silaturahmi sekaligus bersalam-salaman dengan meminta kepada jajaran Direksi beserta istri

dan Komisaris beserta istri untuk dapat naik ke atas panggung agar para karyawan secara

bergilir berbaris dapat menyalami. 

Baru saja para petinggi kantor beserta istrinya itu menata posisi di atas panggung, tiba-tiba

salah seorang ibu-ibu yang merupakan istri dari salah satu Komisaris berteriak. Semua yang di

sana terheran akan kejadian itu. 

Ketika acara Halal bi Halal itu selesai, si ibu Komisaris menuturkan penyebab dia reflek

berteriak. Dia melihat pada kursi di barisan pertama, yang diperuntukan bagi para pejabat

setingkat manager, turut pula duduk sesosok pocong. 

“Pocong utuh aja itu sih. Duduk diem menghadap ke depan. Mukanya hitam gosong,” begitu tuturan bu Komisaris saat menyampaikan kepada suaminya dan beberapa jajaran petinggi kantor dan pimpinan satuan pengamanan kantor saat ditanya penyebab ia berteriak. 

Pimpinan satuan pengamanan dibuatnya heran juga atas kejadian itu. Dia memang kerap

mendengar laporan dari bawahannya akan hal-hal mistis penampakan makhluk-makhluk para

arwah gentayangan 

atau bebunyian ataupun bebauan serupa kembang yang menandakan

kehadiran para arwah gentayangan, tapi hanya malam hari. Sedangkan saat acara Halal bi

Halal, tengah hari pun belum, masih sekitar pukul 10 pagi menjelang siang. 

#


Sebut saja namanya Aco, usia saat itu sekitar pertengahan 30. Dia merupakan seorang tukang

cuci kendaraan mobil ataupun motor kantor itu. Yang dicuci adalah kendaraan Direksi ataupun

para karyawan yang menginginkan kendaraannya bersih. 

Atas jasa tenaga cucinya itu dia mendapatkan upah.

Aco sebenarnya bukan karyawan kantor itu, namun tenaganya dipakai oleh kantor sebagai

semacam pesuruh apabila ada acara kantor yang mesti mengangkat properti keperluan acara, 

atau membantu mengangkut jatah sembako jatah karyawan kantor itu yang menjadi anggota

koperasi. Maka dari itu banyak yang menduga ia merupakan karyawan koperasi. Aco cekatan saat mencuci kendaraan, hasil cuciannya diakui cukup resik. 

Dia bisa

memindahkan mobil yang diminta dicuci olehnya, dari tempat parkir ke semacam dak tempat mencuci mobil. Kemudian setelah selesai dicuci ia parkirkan lagi mobilnya. Lalu kunci mobilnya diantarnya kepada orang yang meminta jasanya. 

Kecuali tentunya mobil Direksi, selesai dicuci kuncinya ia serahkan kepada supir. Namun demikian ia tidak bisa mengendarai motor. Apabila ada yang meminta motornya dicuci

ia menuntun motor dari tempat parkir ke tempat cucian. 

Suatu sore kantor itu geger. “Aco meninggal! Aco meninggal!”, demikian goro-goro sore itu. Awalnya semua menduga Aco meninggal di rumahnya dikarenakan sakit, namun ternyata dia meninggal di tempat pencucian karena kecelakaan. 

Berdasarkan kesaksian seorang petugas pengamanan saat kecelakaan yang menimpa Aco terjadi, selesai mencuci ia terlihat menghidupkan mesin motor, lalu digasnya motor itu mungkin maksudnya ia hendak pindahkan kembali ke tempat parkir dengan mengendarainya. 

Namun dikarenakan ia belum lihai mengendarai motor rupanya tarikan gasnya terlalu kencang.

Alhasil motor beserta dirinya melaju kencang menuju tanjakan dak pencucian hingga motor mengapung ke udara kemudian jatuh menghujam pembatas dak. 

Kepala Aco menghantam keras pinggiran pembatas dak hingga tengkorak kepalanya pecah.

Sontak petugas satuan pengamanan yang melihatnya segera berlari menghampiri dengan

maksud menolongnya. 

Didapati Aco menggeletak, tubuhnya terlihat menggelepar kejang. “Ya Allah! Aco! Aco! kenapa bisa begini sih?!!” sergah si petugas saat menopang tubuh Aco di pahanya. Darah Aco terus-terusan menyembur dari kepala sampai-sampai menjadikan celana si petugas basah

darah. 

Respon Aco hanya mengeluarkan suara erangan, “eerrkkk....errrkkk....errkkk.” ia sekarat. Tak

lama, menghebuskan nafas penghabisan di pangkuan si petugas.

Peristiwa itu terjadi tahun 2013. 

Namun sejak peristiwa itu di lokasi tempat pencucian mobil

yang mana sebenarnya juga lokasi tempat parkir mobil kantor itu jika malam tiba menjadi

menyeramkan. Beberapa karyawan menuturkan, jika ke parkiran pada malam hari di lokasi tewasnya Aco terdengar suara erangan. 

Petugas satuan keamanan yang berjaga malam juga menuturkan hal

yang sama.

Apakah suara erangan itu adalah arwah Aco yang penasaran, tidak seorangpun dapat

memastikan. Namun yang pasti hal itu menambah seramnya kantor itu terlebih di kala malam.


- S E L E S A I - 

Postingan populer dari blog ini

Misteri Suara Tanpa Wujud

Malam itu pekat tak berbintang, hujan sejak sore sudah mulai sedikit reda, menyisakan gerimis halus ... membawa kesejukan. Namun, membuat sekujur tubuh merinding juga. Bagaimana tidak, aku hanya sendirian di rumah kala itu. Ayah dan ibu sedang ke luar kota menjenguk kakak yang habis lahiran. Kebetulan aku tak ikut, karena sering mabuk darat juga karena perjalanan ke rumah saudariku itu terbilang cukup memakan waktu lama. Bisa pegal pinggangku kelamaan duduk dalam mobil. Malam itu, lepas makan semangkuk indomie kaldu dicampur cabe lima biji plus perasan jeruk nipis sebelah, cukup membuat badan sedikit hangat. Makanan penggugah selera itu selalu menjadi makanan pengusir dingin kala malam tiba dengan segudang hawa dingin yang mencekam. Musim hujan selalu membawa berkah bagi Mpok Iin, penjual indomie langgananku di sudut jalan depan. Stok jualannya selalu laris olehku, pecinta mie kaldu. Setelah habis melahap semangkuk makanan andalan, segera bergegas ke ruang belakang rumah. Dapur maksudn...

Privacy Policy

  Narastudio built the app as a Free app. This SERVICE is provided by Narastudio at no cost and is intended for use as is. This page is used to inform visitors regarding our policies with the collection, use, and disclosure of Personal Information if anyone decided to use our Service. If you choose to use our Service, then you agree to the collection and use of information in relation to this policy. The Personal Information that we collect is used for providing and improving the Service. We will not use or share your information with anyone except as described in this Privacy Policy. Information Collection and Use For a better experience, while using our Service, I may require you to provide us with certain personally identifiable information. The information that I request will be retained on your device and is not collected by me in any way. The app does use third party services that may collect information used to identify you. Link to privacy policy of third party service prov...

Lexi Terkencing-kencing

Beberapa hari setelah mendengar melisa yang sudah tiada, kami pun mencoba mengikhlaskan dan cuman mengingat melisa sebagai bagian kenangan yang indah waktu sekolah. Tampaknya bekas trauma dan sedih tentang melisa ini membuat kami benar2 enggan buat membahas dan mengingat2 kejadian maupun kenangan bersama melisa. Bahkan beberapa cew famous yg pernah membully si melisa merasa bersalah dan menemui ane buat menyampaikan permohonan maaf ke melisa (dipikirnya ane dukun apa bisa ngirim salam ke arwah). Ane bahkan sempet candain mereka uda ane sampaikan nanti melisa langsung datang sendiri ngobrol langsung dengan mereka, yang diikuti rasa horor dan kepanikan dari wajah2 cew famous ini wakakakakka. "eh besok sabtu, kita bikin tenda sendiri aja", ajak lexi "emang lu ada tenda?", tanya ane "ada keknya, tapi lupa aku taruh dimana nanti aku cek dlu", jelas lexi. "gua ada, tenang aja nj*ng, tapi tenda ku ne gede banget", ujar mister "ah bagus kalau gede, ...

Teman Kelas Ane Meninggal Misterius (PART 4)

 Teman Kelas Ane Meninggal Misterius (PART 4) Sekitar jam 8an malam ane akhrinya sampai di rumah. Emak ane ternyata lagi nonton tivi barenga adik2 ane. Sembari melepas baju di dalam kamar ane, telpon rumah pun berdering. Kebetulan karena memang di renovasi rumah ane, dari ruang tamu jadi kamar ane, ne telpon diinapkan di kamar ane. Mungkin disengaja apa kagak, tapi memang ne telpon rata2 berbunyi nyariin ane. Setelah berganti pakaian seragam rumah ane, celana pendek dan singletan, ane pun mengangkat ne telpon. Ternyata si melissa yang nelpon. Dia menanyakan dari tadi sore nelpon ane masih belum balik darimana. Ane pun menjelaskan habis ngajak shopping si billy yang pengen berubah dari bujang band malaysia jadi bujang band punk rock skaters. Kami pun terbahak-bahak dan ane menceritakan ekspresi si Billy yg menghabiskan 2 juta rupiah cuman untuk 3 kaos, 1 celana panjang dan 1 celana pendek wakakkakaka. Padahal dia niatan juga mau beli tas dan sepatu buat ke sekolah seperti si lexi da...

Me #2 -DOPPELGANGER-

 Waktu saya masih sekolah sd dan toko bapak masih rame" nya, saya lebih sering belajar sendiri karena orang tua saya sibuk sama pembeli. Malam itu seperti biasa saya lagi ngerjain pr dari sekolah sendirian. Di toko ini ada rak untuk barang yang di taruh di tengah sekaligus jadi pembatas buat sedikit ruangan di belakang yang biasa dipake buat shalat sekaligus tempat tidur orang tuaku. Nah saya belajar di situ sambil menghadap lorong yang ada di belakang rumah. Ngerjain pr sambil tengkurap karena ga pake meja, cuma beralas bantal biar dada ga sakit. Lagi fokus" nya saya ngerjain pr (nunduk) sekilas saya lihat di depan saya bapak lewat di lorong dari arah warung nasi ke kamar saya di timur (posisi toko ada di tengah) pakai gamis putih yang biasa bapak pake kalo pergi shalat jum'at. Saya noleh sebentar "oh mungkin bapak mau shalat di sebelah" pikir saya. Gak lama sekitar 5 menit saya lihat lagi bayangan mama di lorong pergi ke kamar timur pake baju tidur warna ungu,...

Pengalaman Bertemu Hantu/Jin (Chapter Jogjakarta)

Selamat datang di Jogja, Kami (makhluk ghoib) bukan hanya gossip Sahabat-sahabat ane yg pernah ane sebutin di chapter Palembang, semua berdiskusi mengenai pilihan universitas sebagai pijakan lanjutan pendidikan yg lebih tinggi. rata-rata sahabat ane memilih melanjutkan ke Universitas yg ada di Sumsel pula. Sedang ane, sepakat dengan si babay untuk melanjutkan ke Jogjakarta di Universitas yg terkenal dengan jaket warna tanahnya itu. Untuk memuluskan persiapan kami supaya dapat lulus, si babay menyarankan untuk ambil lembaga kursus intensif untuk persiapan SPMB. Neu**n yg berada di nyutran menjadi pilihan kami berdua dan setelah melaporkan biaya ke emak ane. Alhamdulilah emak ane setuju dan ane pun terdaftar di kursus ini. Rupa2nya emak si babay daftarin dia bukan di kursus sini, malah di pesaingnya. ini pegimane cerite, yg nyaranin malah ke tempat laen wakakkakakkaa. dengan penuh rasa tidak enak dan kekecewaan dengan emaknya, si babay berulang kali meminta maaf ane gansis.  Ya sudah...

PEMBERANGKATAN TERAKHIR

“Aku yakin betul naik kereta malam itu, tapi orang-orang melihat aku jalan kaki di atas rel.” KERETA MALAM -PEMBERANGKATAN TERAKHIR- A THREAD Kisah ini terjadi pada 2006 silam, kala itu santer rumor beredar mengenai 'pemberangkatan terakhir ialah kereta gaib'. Sila tinggalkan jejak, RT, like atau tandai dulu judul utas di atas agar thread tidak hilang atau ketinggalan update. Maleman kita mulai.  Ini sepenggal kisah yang sampai sekarang membuatku parno naik kereta di jam malam. Peristiwa itu amat melekat diingatan bagaimana aku menempuh perjalanan tanpa sadar JKT-YK dalam waktu hampir 5 hari tapi rasanya waktu berhenti di satu malam pertama--  --Aku yakin betul kalau aku menaiki kereta malam itu, tapi orang-orang melihat aku berjalan kaki sepanjang rel yang entah muncul dari mana.  Senin malam, 2006. Aku hendak pulang ke Yogya karena mendapat kabar bapakku sakit. Kala itu aku masih kuliah di salah satu Universitas Negeri di pinggiran Ibu Kota.  Karena dapat kabar men...

”Aku bertarung melawan setan yang tertanam dalam susuk sendiri.”

 “Aku seorang penembang panggung dan aku memakai susuk. Keputusan mencabut susuk kukira hal yang mudah. Tapi sekarang, aku bertarung melawan setan yang tertanam dalam susuk sendiri.” Tengah malam, di satu rumah berbilik kayu, seorang wanita bernama Taya tersentak dari tidur lalu mengerang kesakitan. Urat-urat di wajahnya membiru menonjol keluar menegang. Napasnya tercekat, membuat suaranya berhenti di tenggorokan—  “Kak!! Kakak kenapa?!” Sani, adik Taya satu-satunya panik ketika mendapati kakaknya meringis kesakitan. Ada yang tak biasa dari wajah Taya—di sekujur pipi, dagu dan kening menonjol garis-garis keras serupa jarum-jarum halus.  Sani menyadari sesuatu, buru-buru dia membekap mulut sang kakak agar tak bersuara. “Ssssssttttt” isyarat Sani pelan sambil menangis tanpa suara  Taya mengatur napas, kedua tangannya menggenggam erat sprei dan matanya mendelik ke atas menahan sakit. “KRENGG!!” Suara lonceng terdengar mendekat.  “KREENGG!!” “KREEENGGG!” Lonceng ter...