Langsung ke konten utama

HILANGNYA SANTRI SECARA MISTERIUS

 




Sebagai santri tentu memiliki banyak banget pengalaman dan teman, namun semua itu kadang gak berjalan mulus, di beberapa hal kadang merelakan adalah jalan keluar inilah yang dialami Dimas salah seorang santri di Palembang 

Dimas pernah mengalami beberapa kejadian mistis selama dia menjadi santri, selain itu hal yang tak pernah dia lupakan adalah saat kehilangan sahabat karibnya 

Oke sebelum lanjut jangan lupa RT dulu ya, seperti biasa cerita menggunakan sudut pandang orang ketiga 

Dimas masuk pesantren sekitar tahun 2012 saat itu dia baru aja lulus SD dan menginjak kelas 1 SMP, Pesantren yang dituju Dimas terletak di kota Palmebang dengan jarak dari kota sekitar 4 jam dan tempatnya sangat terpencil. 

Di awal perjalanan Dimas sudah disambut dengan berbagai macam tumbuhan tinggi hingga semakin lama ia memasuki kebun karet, jalanan mulai susah dan banyak bebatuan ditambah sinyal yang semakin buruk 

Akhirnya sampailah Dimas di sebuah pesantren yang letaknya sangat pelosok jauh di dalam hutan, pesantren itu cukup ramai dngan jumlah santri sekitar 700 santri putri dan 300 putra. Disana juga berjejer puluhan asrama 

Saat itu Dimas tinggal di Asrama Sunan kalijaga yang mana bangunan itu terdiri dari dua tingkat dengan 5 kamar bawah dan 5 kamr atas, dark semennya juga terbuat dari kayu jadi kalau ada yg jalan suaranya kedengeran 

Seiring berjalannya waktu dimas mulai mendengar banyak sekali cerita-cerita mistis yang ada di pesantren tersebut seperti setan tangan, mbah Jenggot, dan suara-suara yang sering muncul di tengah malam 

Letak kamar mandi di pesantren itu juga lumayan jauh yaitu 500m dari asrama, di salah satu bilik toilet juga ada tulisan ‘STMJ’


‘Setan Tangan Mulai Jedul’ 

Dimas bingung itu maksudnya apa? Ternyata maksud dari tulisan itu adalah setan tangan mulai muncul, hah setan tangan? Semoga aja hal-hal kaya gitu tidak menganggu Dimas nantinya 

Tahun 2013 gak kerasa udah setahun Dimas berada di pesantren itu dan tidak mendapat gangguan sama sekali namun di malam hari yang begitu dingin Dimas tiba-tiba kebelet ingin buang hajat, karena ga ada temen akhirnya dia nekat ke toilet sendirian 

Disana memang ada 10 toilet dengan tembok yang seling-seling dan gak ga terlalu tinggi, bak mandinya juga memanjang menjadi satu dari ujung kamar mandi kanan sampai ke kamar mandi bagian kiri 

Dimas masuk ke bilik toilet nomor dua, lagi tenang-tenangnya tiba-tiba air di bak kamar mandi seperti ada yang menciduk, semakin lama gelombangan air semakin besar, buru-buru Dimas menyelesaikan hajatnya 

Saking penasarannya siapa sih yang ada toilet sebelah, ko enggak ada suaranya Dimas pergi ke bilik bagian pojok kiri dan disana di pojok kamar mandi Dimas ngelihat dengan jelas ada sosok kecil, kepalanya botak jongkok menghadap ke kiri 

Dimas yg ngeliat itu langsung lari ketakutan bangunin temennya yang lain dan pengurus tapi reaksi

Pengurusnya malah biasa aja sementara itu Dimas tentu sangat shock karena baru pertama kali melihat penampakan “Udah gausah takut” 

Dimas bahkan sempat ingin pindah pesantren saking takutnya, dia trauma melihat hal kaya gitu namun orang tuanya hanya merespon alakadarnya, mengiyakan tapi ga mengurus perpindahan ya akhirnya Dimas bertahan di pesantren tersebut 

Di pesantren juga terkenal dengan mitos Mbh Jenggot si penunggu kali di dekat pesantren, memang disana ada sungai yang jaraknya 500m dari kamar mandi 

Suatu hari Dimas terbangun di tengah malam Dimas mendengar ada suara orang jalan ditangga ada namun tidak ada wujudnya, banyak yang bilang itu penunggu asrama. Dimas bisa tau karena Dimas tidur diluar kamar


Duk duk duk… 

Dimas menatap sekeliling, disampingnya juga banyak santri yang masih tidur, Dimas terbangun karena ingin solat tahajud, karena kapasitas kamar yang terlalu kecil hanya berukuran 4x4m saja dan harus diisi 10 orang maka banyak yang memilih untuk tidur diluar 

Pesantren itu sendiri juga terbilang cukup tua sejak dibangun sampai Dimas menjadi Santri umur pesantren sudah 50th


‘Duk..duk duk’


Suara itu kembali terdengar namun anehnya sampai di tangga terakhir suara itu mnghilang dn muncul lagi dari lantai dua, Dimas mengabaikan suara itu 

Oh iya mengenai kali atau sungai yang tak jauh dari pesantren itu namanya Kali Sanca yg jaraknya satu km dari asrama. Kali itu memiliki sejarah tersendiri dalam pembangunan pesantren 

Karena mitosnya dulu itu ada sebuah ular yang berhasil dikalahkan sama pendiri pesantren, dan mereka memiliki perjanjian kalau setiap tahun pasti ada tumbal 

Dan benar saja, setiap tahun selalu ada aja yang hanyut di sungai itu bahkan korbannya bukan hanya dari pesantren aja bahkan dari masyarakat juga ada 

Memasuki Tahun 2015 Dimas menginjak kelas 3 SMP, disinilah dia bertemu dengan Bayu yang saat itu kelas 1 SMA 

Bayu tergolong anak yang bar-bar dalam ranah perkataan, Bayu itu salah satu anak Kyai juga atau dalam istilah jawadipanggilnya ‘Gus’. Anaknya tinggi, badannya kurus dan tingkahnya berbeda dengan yang lain, bodoamat sama peraturan di pesantren 

Bayu dan Dimas mulai akrab, sering masak bareng, tidur bareng dll. Aktivitas di Pesantren juga lumayan padat pagi sekolah, dzuhur pulang jam 3 ngaji sampe ashar, ashar ngaji smpe magrib istirahat habis magrib ngaji sampe jam 11 malam. 

Dimas dan Bayu berbeda asrama Bayu masuk di asrama Sunan Giri dimana itu asrama yang terkenal dengan suasana yang angker, namun hal itu gak berarti apa-apa bagi Bayu anak yang sangat berani. Di atas saja Bayu hanya sendirian 

Asrama itu memiliki dua lantai juga, 3 kamar di bawah dan dua kamar diatas. Dark bagian atas juga udah banyak yang keropos karena sering gak dihuni, asrama itu terkenal angker karena ada sosok baju putih rambut panjang di pojok kanan atas yang sering nampakin diri 

Singkat cerita Dimas pindah di asramanya bayu dan tinggal di kamar samping kamar Bayu, disitu hubungan mereka juga mulai renggang mungkin karena aktivitas yang mulai padat ditambah Bayu yang udah dapat teman baru juga 

Suatu hari sepulang sekolah seperti biasa Dimas rebahan sampai kadang ketiduran, namun hari itu sekitar jam 2 siang Dimas mendegar suara Faiz yang lari dari bawah, dia ngos-ngosan dan menyampaikan kabar yang membuat Dimas terkejut 

Faiz: “Dim Dim Dim, Bayu tenggelam”

Dimas: “Loh bukannya Bayu ga bisa berenang?”

Faiz: “Gak tau, udah ayo cepetan itu udah rame disungai”


sungguh Dimas berharap kabar yang disampaikan Faiz ini hanya prank, mana mungkin Bayu tenggelam orang anak itu aja gak berani ke sungai 

Oke lanjut besok ya, gw dipanggil emak nih


Jangan lupa RT dulu !!! 

Dimas dibuat terkejut dengan kabar yang Faiz bawa, mereka berdua langsung lari menuju sungai dan benar saja disana kondisinya sangat ramai bahkan beberapa santri dan warga udah ada yang menyusuri sungai yang kondisinya lagi pasang 

Santri-santri yang bisa berenang dikerahkan, mereka memakai batang pohon pisang yang dipotong dan dijadikan rakit alakadarnya, sungainya sendiri tdk terlalu besar namun arusnya sangat kencang 

Dimas juga ikut dia masuk di bagian kloter ke lima “Dia terakhir kali kelihatan dimana?” tanya Dimas pada anggota yang lain, mereka meraba bagian sisi sungai hingga sampailah mereka di titik yang cukup jauh 

mereka tiba di jembatan yang udah ambrol yang jaraknya sekitar 7m dari tempat Bayu tenggelam. “Ah mana mungkin Bayu sampai disini, ini sih udah terlalu jauh” Dimas dan yang yang lainnya berinisiatif untuk memasang jaring disana 

berharap Bayu nyangkut di jaring itu, kondisi sungai sendiri juga kotor karena banyak kayu-kayu lancip mungkin karena pohon tumbang dll 

Dimas termenung dia tidak siap kehilangan sahabatnya, perasaan sedih menjalar di hati Dimas, bagi Dimas bayu bukan hanya sekedar sahabat tapi udah bagian dari saudaranya perasaannya kalut dia hanya bisa berdoa semoga Bayu cepat ditemukan 

Sejenak Dimas dan para santri yang tadinya mencari Bayu berhenti di jembatan itu, dari kloter terakhir di sore itu mereka tidak menemukan jejak Bayu sama sekali, kebetulan disana juga ada Taufik orang yang sebelumnya bersama Bayu saat kejadian 

Tanpa basa-basi Dimas langsung menyerbu Taufik meminta penjelasan


Jadi kronoligisnya.... 

Awalnya Bayu, Taufik, dan Fikri mau masak namun mereka kekurangan cabe dan memutuskan buat mengambil cabe di seberang sungai, Fikri dan Taufik sudah melarang Bayu untuk ikut nyebrang namun Bayu tetep ngeyel “Udah lu disitu aja gausah ikut nyebrang’ Taufik menasehati Bayu 

Namun ketika dua temennya udah nyeberang Bayu justru ikutan juga, dia terjun ke sungai

Fikri: “Lu ngapain sih”

Bayu: “Udah gw bisa kok santai aja”

Taufik: “Bayu balik aja lu” 

Karena Bayu ini anaknya ngeyel dan bandel dia malah jalan terus hingga saat sampai tengah tiba tiba dia keseret arus Bayu teriak minta tolong

Taufik dan Fikri yang melihat itu langsung mengejar dari samping Fikri ngulurin kayu tapi tetep tidak bisa, 

“Tolong tolong” bayu terus meminta tolong badannya semakin tenggelam kepala dan tangannya sesekali muncul. Sekitar jarak 20m kepala Bayu muncu lalu tenggelam dan tidak kelihatan lagi, Bayu hilang tepat di belokan sungai 

Taufik sama Fikri berusaha mencari Bayu namun tidak ada hasil hingga setelah 30menit mereka baru lapor, Dimas hampir aja kelepasan emosi karena mereka berdua tidak langsung lapor namun Dimas berhasil ditenangkan oleh santri yang lain 

Pencarian dilakukan kembali sehabis magrib karena mereka merasa belum puas, kali ini jumlah kloter ditambah menjadi 10 kloter masing masing kloter berisi 5 orang, pada waktu itu Tim-Sar datang sehabis magrib dan tidak ada hasil 

Karena kurang puas Dimas dan beberapa temen lainnya sempat ngulangin penelusuran lagi jam 9 malam ada 5 kloter yang mengikuti pencarian dan Dimas masuk di kloter pertama 

Di daerah sungai itu sekitar jarak 500m dari tempat Bayu tenggelam disana ada pohon bambu yang sangat rimbun, dimana di sekitarnya ada lubang yang sangat dalam, lubang itu akan kelihatan saat air surut namun mereka menyadari satu hal kenapa air disana membentuk pusara 

“Ini ada yang ga bres nih biasanya ga ada air muter” Ujar salah satu teman yang bersama Dimas, dia ini termasuk orang yang peka terhadap hal-hal ghaib. Mereka mendekat kesana, temenya yang tadi langsung terjun ke sungai dia hilang beberapa menit 

Dia kembali muncul dengan raut yang agak bingung, “ada tangan di dalem” katanya, sontak Dimas dan yang lainnya kaget. Dia bilang ada jari yang ditarik tidak mau tapi dilepas juga tidak mau, apa itu ada hubungannya dengan Bayu? 

Keanehan lainnya juga dialami kloter ke 5, waktu itu mereka mutusin buat berhenti sejenak untuk ngerokok dulu, suasana hutan malam juga begitu gelap disampingnya banyak pohon karet, pencahayaan mereka hanya berasal dari senter 

Pas salah satu dari mereka nyenter kearah sungai disana mereka berlima melihat Bayu, Bayu meminta tolong dengan kepala yang hampir tenggelam, 3 orang diantara mereka langsung terjun namun setelah disusulin ternyata itu hanyalah batang pohon pisang 

Akhirnya di tengah malam itu mereka bingung harus bagaimana, saat itu juga pengasuh pesantren, polisi dan Timsar berkumpul di jembatan roboh “Bayu itu masih hidup kalau ketemu malam ini dia tidak tenggelam namun dibawa makhluk penunggu” 

Memang benar di sungai itu ada enunggunya dia dikenal dengan nama ‘RATU’ beberapa orang yang berhasil melihatnya bilang kalau Ratu itu sangat cantik pakaiannya menggunakan pakaian adat Palembang 

Mendengar hal itu semuanya jadi kembali semangat untuk mencari Bayu, orang orang udah mulai mencari lagi namun hasilnya tetep nihil, mereka mencari di daerah situ aja, dengan batas sampai subuh 

Namun Bayu tetap tidak ditemukan orang-orang mulai pasrah, Bayu hidup atau mati asalkan ketemu. Dimas bahkan tidur di samping kali, hingga pagi hari mereka melanjutkan pencarian, pagi siang sore dan malam tetep tidak ada hasil 

Dimas sendiri sebenarnya merasa campur aduk, Dia dan Bayu adalah sahabat dekat walaupun sempat renggang tapi sejujurnya Dimas juga tidak rela kehilangan Bayu, dia masih berharap Bayu ditemukan dalam keadaan selamat 

Malamnya saat mereka berada di sungai mereka mencium bau ubi, bau ubi disamping sungai itu adalah tanda datangnya ‘Mbah Jenggot’ dimana Mbah Jenggot dulu rumahnya di daerah sekitar sungai, badannya pendek dan jenggotnya panjang 

Mereka melakukan pencarian lagi sampai subuh namun sayang Bayu belum juga ditemukan, pencarian dilakukan selama 3 hari sampai hari Rabu namun hasilnya masih nihil 

Rabu pagi Dimas berniat ingin masuk sekolah, pakaiannya sudah rapi seragan sepatu tas sudah dikenakan, dia ingin berangkat karena sudah dua hari membolos untuk mencari sahabatnya. Ketika Dimas mau berangkat dari arah depan terdengar teriakan “Mas, Bayu ketemu Mas Bayu ketemu” 

Mendengar itu Dimas langsung mencopot lagi sepatunya Dimas lari ke daerah samping sungai, perasaannya was-was semoga Bayu masih hidup, sampai disungai keadaan belum terlalu ramai disana Bayu ditemukan tidak jauh dari tempatnya tenggelam kira-kira jaraknya 200m 

Dimas lari, sampai jarak 100m, sudah tercium bau menyengat, Dimas mendekat ke arah Bayu yang sudah mengapung disamping sungai, dengan pelan dia diangkat menggunakan sarung kondisi Bayu mengenaskan kesenggol sedikit saja kulitnya sudah sobek 

badannya banyak luka dengan kondisi yang sangat tragis. Dimas yang melihat itu hatinya teriris, sahabatnya udah benar-benar pergi Dimas tak percaya dia tentu sangat sedih namun juga sedikit tenang karena Bayu sudah ditemukan 

Akhirnya Bayu dibawa ke pesantren dimandiin di yasinin dan hari itu juga Bayu dibawa pulang oleh pihak keluarganya, sementara di pesantren juga diadakan tahlilan sampai 7 hari untuk Bayu 

Saat malam ke tiga acara tahlilan di pesantren Dimas hendak pergi ke kamarnya yang terletak disamping kamar Bayu, karena sejak kejadian Bayu tenggelam Dimas belum berani ke kamarnya sendiri dan memilih tidur di bawah 

Rupanya di depan pintu kamar Bayu ada tulisan arab yang ditempel,tujuannya buat memanggil bayu biar tau arah jalan pulang 

Namun sayang Sebelum sampai kamar perasaan Dimas mulai tidak enak, perlahan Dimas menaiki tangga hingga sampai pertengahan Dia ngeliat Bayu masuk kamar dan pintunya dibuka, Dimas yakin hal itu bukanlah halusinasi 

Dimas ngelihat Baju dan celana yang dipakai Bayu persis dengan yang terakhir kali dikenakan, Baju oren dengan celana pendek. Akhirnya Dimas kembali ke bawah selama tidur dibawah Dimas dan yang lain mencium bau yang masih saja tidak hilang 

Setelah 7 harian Dimas memutuskan buat ziarah ke makam sahabatnya, Dimas tentu sedih tidak menyangka akan kehilangan Bayu secepat itu, bagaimanapun juga Dimas dan Bayu pernah dekat Dimas hanya bisa mendoakan Bayu 

3 tahun setelah kejadian itu Dimas lulus dari pesantren dan dia berniat pulang naik bis. Bis dari Palembang ke Tangerang namun bis itu transit di Lampung untuk mengecek mesin, sembari menunggu Dimas akhirnya keluar buat nyebat 

Kebetulan Bisnya ini berhenti disamping kiri jalan, saat pandangan Dimas lurus ke depan Dimas ngelihat di seberang sana ada Bayu, dia lagi berdiri dan ngeliat kearah dimas Bayu tersenyum, senyum yang bahkan tidak bisa Dimas lupakan sampai sekarang 

‘Sorry ya Yu, saat lu butuh gw ga bisa maksimal bantu elu” 

Tamat 


Postingan populer dari blog ini

Misteri Suara Tanpa Wujud

Malam itu pekat tak berbintang, hujan sejak sore sudah mulai sedikit reda, menyisakan gerimis halus ... membawa kesejukan. Namun, membuat sekujur tubuh merinding juga. Bagaimana tidak, aku hanya sendirian di rumah kala itu. Ayah dan ibu sedang ke luar kota menjenguk kakak yang habis lahiran. Kebetulan aku tak ikut, karena sering mabuk darat juga karena perjalanan ke rumah saudariku itu terbilang cukup memakan waktu lama. Bisa pegal pinggangku kelamaan duduk dalam mobil. Malam itu, lepas makan semangkuk indomie kaldu dicampur cabe lima biji plus perasan jeruk nipis sebelah, cukup membuat badan sedikit hangat. Makanan penggugah selera itu selalu menjadi makanan pengusir dingin kala malam tiba dengan segudang hawa dingin yang mencekam. Musim hujan selalu membawa berkah bagi Mpok Iin, penjual indomie langgananku di sudut jalan depan. Stok jualannya selalu laris olehku, pecinta mie kaldu. Setelah habis melahap semangkuk makanan andalan, segera bergegas ke ruang belakang rumah. Dapur maksudn...

Privacy Policy

  Narastudio built the app as a Free app. This SERVICE is provided by Narastudio at no cost and is intended for use as is. This page is used to inform visitors regarding our policies with the collection, use, and disclosure of Personal Information if anyone decided to use our Service. If you choose to use our Service, then you agree to the collection and use of information in relation to this policy. The Personal Information that we collect is used for providing and improving the Service. We will not use or share your information with anyone except as described in this Privacy Policy. Information Collection and Use For a better experience, while using our Service, I may require you to provide us with certain personally identifiable information. The information that I request will be retained on your device and is not collected by me in any way. The app does use third party services that may collect information used to identify you. Link to privacy policy of third party service prov...

Lexi Terkencing-kencing

Beberapa hari setelah mendengar melisa yang sudah tiada, kami pun mencoba mengikhlaskan dan cuman mengingat melisa sebagai bagian kenangan yang indah waktu sekolah. Tampaknya bekas trauma dan sedih tentang melisa ini membuat kami benar2 enggan buat membahas dan mengingat2 kejadian maupun kenangan bersama melisa. Bahkan beberapa cew famous yg pernah membully si melisa merasa bersalah dan menemui ane buat menyampaikan permohonan maaf ke melisa (dipikirnya ane dukun apa bisa ngirim salam ke arwah). Ane bahkan sempet candain mereka uda ane sampaikan nanti melisa langsung datang sendiri ngobrol langsung dengan mereka, yang diikuti rasa horor dan kepanikan dari wajah2 cew famous ini wakakakakka. "eh besok sabtu, kita bikin tenda sendiri aja", ajak lexi "emang lu ada tenda?", tanya ane "ada keknya, tapi lupa aku taruh dimana nanti aku cek dlu", jelas lexi. "gua ada, tenang aja nj*ng, tapi tenda ku ne gede banget", ujar mister "ah bagus kalau gede, ...

Teman Kelas Ane Meninggal Misterius (PART 4)

 Teman Kelas Ane Meninggal Misterius (PART 4) Sekitar jam 8an malam ane akhrinya sampai di rumah. Emak ane ternyata lagi nonton tivi barenga adik2 ane. Sembari melepas baju di dalam kamar ane, telpon rumah pun berdering. Kebetulan karena memang di renovasi rumah ane, dari ruang tamu jadi kamar ane, ne telpon diinapkan di kamar ane. Mungkin disengaja apa kagak, tapi memang ne telpon rata2 berbunyi nyariin ane. Setelah berganti pakaian seragam rumah ane, celana pendek dan singletan, ane pun mengangkat ne telpon. Ternyata si melissa yang nelpon. Dia menanyakan dari tadi sore nelpon ane masih belum balik darimana. Ane pun menjelaskan habis ngajak shopping si billy yang pengen berubah dari bujang band malaysia jadi bujang band punk rock skaters. Kami pun terbahak-bahak dan ane menceritakan ekspresi si Billy yg menghabiskan 2 juta rupiah cuman untuk 3 kaos, 1 celana panjang dan 1 celana pendek wakakkakaka. Padahal dia niatan juga mau beli tas dan sepatu buat ke sekolah seperti si lexi da...

Me #2 -DOPPELGANGER-

 Waktu saya masih sekolah sd dan toko bapak masih rame" nya, saya lebih sering belajar sendiri karena orang tua saya sibuk sama pembeli. Malam itu seperti biasa saya lagi ngerjain pr dari sekolah sendirian. Di toko ini ada rak untuk barang yang di taruh di tengah sekaligus jadi pembatas buat sedikit ruangan di belakang yang biasa dipake buat shalat sekaligus tempat tidur orang tuaku. Nah saya belajar di situ sambil menghadap lorong yang ada di belakang rumah. Ngerjain pr sambil tengkurap karena ga pake meja, cuma beralas bantal biar dada ga sakit. Lagi fokus" nya saya ngerjain pr (nunduk) sekilas saya lihat di depan saya bapak lewat di lorong dari arah warung nasi ke kamar saya di timur (posisi toko ada di tengah) pakai gamis putih yang biasa bapak pake kalo pergi shalat jum'at. Saya noleh sebentar "oh mungkin bapak mau shalat di sebelah" pikir saya. Gak lama sekitar 5 menit saya lihat lagi bayangan mama di lorong pergi ke kamar timur pake baju tidur warna ungu,...

Pengalaman Bertemu Hantu/Jin (Chapter Jogjakarta)

Selamat datang di Jogja, Kami (makhluk ghoib) bukan hanya gossip Sahabat-sahabat ane yg pernah ane sebutin di chapter Palembang, semua berdiskusi mengenai pilihan universitas sebagai pijakan lanjutan pendidikan yg lebih tinggi. rata-rata sahabat ane memilih melanjutkan ke Universitas yg ada di Sumsel pula. Sedang ane, sepakat dengan si babay untuk melanjutkan ke Jogjakarta di Universitas yg terkenal dengan jaket warna tanahnya itu. Untuk memuluskan persiapan kami supaya dapat lulus, si babay menyarankan untuk ambil lembaga kursus intensif untuk persiapan SPMB. Neu**n yg berada di nyutran menjadi pilihan kami berdua dan setelah melaporkan biaya ke emak ane. Alhamdulilah emak ane setuju dan ane pun terdaftar di kursus ini. Rupa2nya emak si babay daftarin dia bukan di kursus sini, malah di pesaingnya. ini pegimane cerite, yg nyaranin malah ke tempat laen wakakkakakkaa. dengan penuh rasa tidak enak dan kekecewaan dengan emaknya, si babay berulang kali meminta maaf ane gansis.  Ya sudah...

PEMBERANGKATAN TERAKHIR

“Aku yakin betul naik kereta malam itu, tapi orang-orang melihat aku jalan kaki di atas rel.” KERETA MALAM -PEMBERANGKATAN TERAKHIR- A THREAD Kisah ini terjadi pada 2006 silam, kala itu santer rumor beredar mengenai 'pemberangkatan terakhir ialah kereta gaib'. Sila tinggalkan jejak, RT, like atau tandai dulu judul utas di atas agar thread tidak hilang atau ketinggalan update. Maleman kita mulai.  Ini sepenggal kisah yang sampai sekarang membuatku parno naik kereta di jam malam. Peristiwa itu amat melekat diingatan bagaimana aku menempuh perjalanan tanpa sadar JKT-YK dalam waktu hampir 5 hari tapi rasanya waktu berhenti di satu malam pertama--  --Aku yakin betul kalau aku menaiki kereta malam itu, tapi orang-orang melihat aku berjalan kaki sepanjang rel yang entah muncul dari mana.  Senin malam, 2006. Aku hendak pulang ke Yogya karena mendapat kabar bapakku sakit. Kala itu aku masih kuliah di salah satu Universitas Negeri di pinggiran Ibu Kota.  Karena dapat kabar men...

”Aku bertarung melawan setan yang tertanam dalam susuk sendiri.”

 “Aku seorang penembang panggung dan aku memakai susuk. Keputusan mencabut susuk kukira hal yang mudah. Tapi sekarang, aku bertarung melawan setan yang tertanam dalam susuk sendiri.” Tengah malam, di satu rumah berbilik kayu, seorang wanita bernama Taya tersentak dari tidur lalu mengerang kesakitan. Urat-urat di wajahnya membiru menonjol keluar menegang. Napasnya tercekat, membuat suaranya berhenti di tenggorokan—  “Kak!! Kakak kenapa?!” Sani, adik Taya satu-satunya panik ketika mendapati kakaknya meringis kesakitan. Ada yang tak biasa dari wajah Taya—di sekujur pipi, dagu dan kening menonjol garis-garis keras serupa jarum-jarum halus.  Sani menyadari sesuatu, buru-buru dia membekap mulut sang kakak agar tak bersuara. “Ssssssttttt” isyarat Sani pelan sambil menangis tanpa suara  Taya mengatur napas, kedua tangannya menggenggam erat sprei dan matanya mendelik ke atas menahan sakit. “KRENGG!!” Suara lonceng terdengar mendekat.  “KREENGG!!” “KREEENGGG!” Lonceng ter...