Langsung ke konten utama

Kebenaran ‘Si Manis Jembatan Ancol’

Kebenaran ‘Si Manis Jembatan Ancol’, sosok Perempuan Merah melegenda yg diyakini masih ‘Ada’.

Yasin, akamsi pesisir utara menjadi saksi kemunculannya ‘terakhir kali’ kala kecelakaan maut angkot yg melindas kepala pria paruh baya hingga pecah tercecer



.‘Si Manis Jembatan Ancol’,


Tentu sudah tidak asing ditelinga kita, legenda populer ini masih menjadi momok menakutkan bagi mereka yang melintas di ‘jembatan ancol’,

Fenomena ganjil hingga kecelakaan tragis kerap terjadi menyisakan kisah misteri dibaliknya 

Namun seperti apa sebenarnya kisah sosok Perempuan Merah yang dijuluki ‘Si Manis’ tersebut? Bagaimana eksistensinya di masa kini? …


Utas ini akan mengulas tentang sosoknya berdasarkan pengakuan sekitar, 

Silahkan tinggalkan jejak, Retweet, like atau markah judul thread di atas agar tidak terlewat update-annya,


Sambil nunggu lanjut, kalian boleh cerita ya,

Ada yang punya 'pengalaman' lewat jembatan ancol? 

--Mari Kita Mulai--


Aku Yasin, tinggal di pemukiman padat penduduk di pesisir Jakarta yang terletak tak jauh dari jembatan ancol. Sudah bukan lagi rahasia, kalau daerahku memang dikenal ‘rawan’—mulai dari kriminal, hingga yang tak kasat mata. 

Sejak kecil sudah seliweran cerita di kampungku bahwa dibalik keramaikan daerah kami, masih banyak misteri gaib yang juga eksis, 

banyak fenomena ganjil yang terjadi, mulai dari orang yang tewas tenggelam di kali, padahal dirinya dikenal jago renang. 

Menurut informasi yang kudengar turun temurun, kejadian seperti itu bukan sekali, dua kali. Konon, ada kehidupan ghaib di bawah kali yang menarik kaki orang yang berenang sampai tenggelam. 

Pengakuan paling fenomenal diceritakan oleh Pak Yanto, pria paruh baya yang lumpuh sejak remaja akibat berenang di kali tersebut, 

menurut Pak Yanto, dia merasa kakinya seperti dililit sesuatu yang kemudian menariknya ke dasar kali.


Untung waktu itu ada Pak ucup, teman sebayanya yang menjadi saksi sekaligus penolong Pak Yanto hingga bisa ditarik keluar dari Air. 

Keterangan dari Pak Ucup, ketika berhasil keluar dari Air, tubuh Pak Yanto terbujur kaku dan kulitnya membiru, dia sempat kejang-kejang, 

syukurnya segera dilarikan ke rumah sakit hingga dirinya berhasil diselamatkan.


Namun, Yang aneh ialah, sejak hari itu, Pak Yanto tidak lagi bisa menggerakan kakinya, dia dinyatakan lumpuh. 

Ada juga cerita dari pamanku yang sakit panas berbulan-bulan setelah memancing di kali dan mendapat ikan seperti lele namun berukuran amat panjang.


Paman sakit hampir dua bulan, dia sering meracau bahkan mengamuk kala malam. 

Setelah berobat ke orang pintar, ternyata penyebabnya ialah ikan ‘jadi-jadian’ yang dipancing oleh paman.


Agar sembuh, ikan itu harus dilepas kembali ke kali dan Paman harus diruqyah. 

Benar saja, setelah melepas ikan kembali ke kali, Paman kembali sembuh seperti sediakala dan sejak saat itu, dia kapok memancing di Kali. 

Satu lagi, lingkungan tempatku tinggal terdiri dari gang-gang padat dengan bangunan rumah yang rapat-rapat. Bisa dibilang, kampungku selalu ramai, tak pernah tidur. 

Namun kampung seramai itu dahulu pernah diteror oleh genderuwo tinggi besar yang kerap menampakan dirinya. Orang-orang yang nongkrong, (maaf) mabok, dan berjudi pas malam-malam sering menjadi korban terror mereka. 

Itu terjadi waktu aku kecil, aku bahkan sampai takut keluar rumah untuk buang air kecil (kamar mandiku ada di luar). 

Itu tadi hanya beberapa kisah yang terjadi di kampungku, namun menurut cerita engkongku (kakek) yang merupakan orang asli daerah-- 

--katanya makhluk-makhluk itu nggak ada apa-apanya dibanding sosok ‘si manis’ perempuan merah penghuni jembatan ancol yang meninggal dibunuh lalu bangkit untuk balas dendam. 

Sering terjadi kecelakaan tak wajar di lintasan jembatan ancol, semua kejadian-kejadian ganjil itu pasti dikaitkan dengan sosok ‘si manis’. 

Menurut engkongku, sakin besarnya energi ‘si manis’ makhluk-makhluk astral lain pada takut dan tunduk padanya, khususnya di area jembatan ancol yang sudah menjadi teritorinya. 

‘Si Manis’ tidak sendiri, ada empat makhluk lain yang turut menemaninya terdiri dari tiga astral pribumi dan satu belanda. 

Padahal, sosok si manis ini dikenal sebagai hantu cantik. Tapi kecantikannya ini kerap menghipnotis orang-orang hingga akhirnya celaka. 

Sebagai orang yang lahir di era 90-an akhir, aku sempat tidak percaya. Aku menganggap cerita itu hanyalah legenda urban yang diceritakan turun-temurun dan ‘kebetulan’ dijadikan sinetron jadi banyak orang yang pada akhirnya percaya. 

Perihal kecelakaan yang kerap terjadi, mungkin saja memang karena penerangan di sana gelap, jalanannya rusak dan banyak kendaraan ugal-ugalan, 

Sampai satu waktu, usiaku waktu itu masih 8 tahunan, masih SD, masih suka kelayapan malam-malam. Waktu itu aku sedang bermain ‘benteng 7’ permainan lari-larian lah intinya. 

Waktu itu aku lagi bersembunyi di warung Bu Tia yang ada di ujung jalan dekat jembatan. 

Seingatku, waktu itu masih sekitar pukul 22.00-an, jangan keget kenapa jam segitu anak kecil masih dibiarkan main, di kampung kami itu terbilang biasa. Tapi waktu itu jalanan sudah sepi, gelap. Aku duduk di depan warung sambil minum es plastik. 

Waktu itu entah mengapa pandanganku fokus ke arah jembatan, di tengah jembatan aku melihat perempuan mengenakan pakaian tudung merah, 

perempuan itu tersenyum kepadaku, aku pun memperhatikannya, namanya anak kecil kalau diliatin, yaa ngeliatin balik. 

Tiba-tiba ada orang yang mau nyebrang, aku melihat perempuan merah itu seperti menemani orang itu untuk nyebrang, keliatan kayak orang yang dekat. 

Tapi tiba-tiba dari kejauhan ada angkot yang melaju kencang sampai klakson-klakson.


Anehnya orang yang nyebrang itu kayak gak ngeliat ke arah angkot yang udah semakin dekat, aku panik, mau teriak ngasih tau tapi tenggorokan kayak tertahan, 

Dan saat angkot sudah semakin dekat ke mereka, perempuan merah itu menoleh ke arahku dan dia malah tersenyum lebar seperti orang sengaja. 

Sampai akhirnya, angkot itu menabrak orang tersebut sampai berdecit dan menabrak sisi jalan. Supir angkot tewas dan orang yang tertabrak dari tewas di tempat. 

Tapi yang paling membuatku gemetar ialah ketika penumpang yang duduk di sisi pintu jatuh terlempar kemudian kepalanya tergeleng angkot tersebut hingga pecah dan darahnya muncrat jauh, (Kayak jeruk diinjek) 

Astagfirullah kalau ingat itu masih gemeter dan mual.


Namun anehnya, aku gak melihat perempuan merah itu di sana, tapi aku melihat dia tiba-tiba duduk di sampingku dengan bersimbah darah seolah menemaniku menyaksikan kecelakaan itu, 

Dari situ aku gak inget apa-apa lagi, kata orang yang menggendongku pulang, aku pingsan seketika setelah melihat kecelakaan itu, padahal seingatku aku hilang sadar setelah melihat perempuan itu duduk disampingku. 

Entah siapa sosok perempuan itu, tapi sebagaimana cerita yang beredar aku mengira dia adalah ‘si manis jembatan ancol’ 

**********


Itu tadi cerita dari narasumber yang kita sebut saja namanya Yasin, jujur gw penasaran, akhirnya cari tahu lebih jauh cerita sebenarnya ‘si manis’ ini , dan-


Apakah dia masih ada? ... 

Gw menemukan fakta menarik, tapi kita lanjut lagi thread ini besok ya, soalnya gw masih ada urusan nih.


Tinggalkan jejak dan tandain biar gak kelewat update-nya. Sampai besok! 

Kawasan Ancol pada tempo dulu tepatnya diawal abad 19 kala Jakarta masih bernama Batavia dibawah pemerintahan Hindia Belanda merupakan kawasan antah berantah di pesisir utara yang dikenal sebagai sarang monyet.



Monyet-monyet itu bersarang dilebatnya semak belukar dan tak jarang sampai turun ke jalan raya. 

Minimnya penerangan di kawasan ancol tempo dulu menjadikan tempat tersebut dikenal rawan kriminal, pada masa itu Ancol juga tersohor sebagai kawasan prostitusi tempat berkumpulnya lelaki hidung belang dan wanita tuna susila. 

Banyak peristiwa kriminal terjadi di sana–perampokan, pembunuhan hingga pembuangan mayat. 

Sampai sebuah cerita rakyat yg ditulis oleh Zaenuddin HM dalam buku "Kisah-Kisan Edan Seputar Djakarta Tempo Doeloe" (1966) mengisahkan untuk pertama kali kisah sosok hantu perempuan merah yang mati usai diperkosa oleh preman-preman lalu mayatnya dibuang disekitar jembatan Ancol 

Mungkin kalian sudah pernah mendengar kisah si manis ini sebelumnya, namun biar saya rangkum ulang,i 

Namanya Siti Ariah, dalam sumber lain disebut bernama Mariam.


Dia merupakan perempuan cantik yang hendak dijadikan selir oleh seorang saudagar kaya namun menolak, dirinya melarikan diri, 

namun nahas, dalam pelariannya dia justru bertemu dengan preman-preman yang tertarik untuk menjadikannya 'dagangan' di tempat prostitusi yang kala itu amat tersohor di kawasan Ancol. 

Ariah membela diri, sampai akhirnya dia diperkosa dan terbunuh. 

Konon setelah itu, sosoknya gentayangan karena memiliki dendam dan ingin memberitahu ibunya perihal kematiannya yang tragis, karena kala itu sang ibu terus menunggu kepulangan anaknya yang hilang tanpa kabar. 

Sosok Perempuan mengenakan pakaian serba merah kerap terlihat menampakan dirinya di jembatan Ancol, khususnya pada pria-pria yang mendapat teror setelah terbuai oleh parasnya yang cantik. 

Sampai satu masa, tersiar kabar, orang yang menyuruh preman-preman tersebut untuk menculik Ariah tewas digantung di tempat yang kini dikenal sebagai Museum Fatahillah, Kota Tua. 

Meski pembunuhnya sudah tewas, sosoknya masih terus bergentayangan di jembatan Ancol, peristiwa demi peristiwa ganjil masih kerap terjadi— 

—kecelakaan tak wajar, sampai banyak saksi mata dari masa ke masa yang mengaku melihat perempuan merah tersebut, kini, sosoknya di kenal sebagai 'Si Manis Jembatan Ancol'. 

Pertanyaan yang pasti mencuat di kepala kalian, apakah sosok 'Si Manis Jembatan Ancol' itu ada? … 

Jawaban gue, iya, dia ada.


Namun apakah kisah Siti Ariah atau Mariyam ini benar nyata? … 

Masih menjadi misteri sampai saat ini, kala mencoba mengulik kebenarannya, di kawasan tersebut yang memang dulunya tempat 'rawan kriminal' banyak korban pembunuhan dan pemerkosaan yang tewas secara tragis. 

Artinya, gue menarik kesimpulan bahwa kisah Siti Ariah atau Mariam ini mewakili banyaknya korban pemerkosaan yang dibuang mayatnya di sekitar jembatan Ancol pada masa itu. 

Banyak sosok-sosok yang mengaku dirinya sebagai Mariam mengikuti kepercayaan masyarakat sekitar tentang kisah tersebut–mereka ialah qorin korban-korban serupa kisah Maryam pada masa lampau. 

Mereka ialah para 'si manis penghuni jembatan Ancol' yang tewas membawa kepedihan serta dendam. 

Akhir thread ini, gue mau tau pendapat kalian, setelah membaca penjabaran di atas


Kamu percaya ‘si manis’ itu ada? … 

Postingan populer dari blog ini

Misteri Suara Tanpa Wujud

Malam itu pekat tak berbintang, hujan sejak sore sudah mulai sedikit reda, menyisakan gerimis halus ... membawa kesejukan. Namun, membuat sekujur tubuh merinding juga. Bagaimana tidak, aku hanya sendirian di rumah kala itu. Ayah dan ibu sedang ke luar kota menjenguk kakak yang habis lahiran. Kebetulan aku tak ikut, karena sering mabuk darat juga karena perjalanan ke rumah saudariku itu terbilang cukup memakan waktu lama. Bisa pegal pinggangku kelamaan duduk dalam mobil. Malam itu, lepas makan semangkuk indomie kaldu dicampur cabe lima biji plus perasan jeruk nipis sebelah, cukup membuat badan sedikit hangat. Makanan penggugah selera itu selalu menjadi makanan pengusir dingin kala malam tiba dengan segudang hawa dingin yang mencekam. Musim hujan selalu membawa berkah bagi Mpok Iin, penjual indomie langgananku di sudut jalan depan. Stok jualannya selalu laris olehku, pecinta mie kaldu. Setelah habis melahap semangkuk makanan andalan, segera bergegas ke ruang belakang rumah. Dapur maksudn...

Privacy Policy

  Narastudio built the app as a Free app. This SERVICE is provided by Narastudio at no cost and is intended for use as is. This page is used to inform visitors regarding our policies with the collection, use, and disclosure of Personal Information if anyone decided to use our Service. If you choose to use our Service, then you agree to the collection and use of information in relation to this policy. The Personal Information that we collect is used for providing and improving the Service. We will not use or share your information with anyone except as described in this Privacy Policy. Information Collection and Use For a better experience, while using our Service, I may require you to provide us with certain personally identifiable information. The information that I request will be retained on your device and is not collected by me in any way. The app does use third party services that may collect information used to identify you. Link to privacy policy of third party service prov...

Lexi Terkencing-kencing

Beberapa hari setelah mendengar melisa yang sudah tiada, kami pun mencoba mengikhlaskan dan cuman mengingat melisa sebagai bagian kenangan yang indah waktu sekolah. Tampaknya bekas trauma dan sedih tentang melisa ini membuat kami benar2 enggan buat membahas dan mengingat2 kejadian maupun kenangan bersama melisa. Bahkan beberapa cew famous yg pernah membully si melisa merasa bersalah dan menemui ane buat menyampaikan permohonan maaf ke melisa (dipikirnya ane dukun apa bisa ngirim salam ke arwah). Ane bahkan sempet candain mereka uda ane sampaikan nanti melisa langsung datang sendiri ngobrol langsung dengan mereka, yang diikuti rasa horor dan kepanikan dari wajah2 cew famous ini wakakakakka. "eh besok sabtu, kita bikin tenda sendiri aja", ajak lexi "emang lu ada tenda?", tanya ane "ada keknya, tapi lupa aku taruh dimana nanti aku cek dlu", jelas lexi. "gua ada, tenang aja nj*ng, tapi tenda ku ne gede banget", ujar mister "ah bagus kalau gede, ...

Teman Kelas Ane Meninggal Misterius (PART 4)

 Teman Kelas Ane Meninggal Misterius (PART 4) Sekitar jam 8an malam ane akhrinya sampai di rumah. Emak ane ternyata lagi nonton tivi barenga adik2 ane. Sembari melepas baju di dalam kamar ane, telpon rumah pun berdering. Kebetulan karena memang di renovasi rumah ane, dari ruang tamu jadi kamar ane, ne telpon diinapkan di kamar ane. Mungkin disengaja apa kagak, tapi memang ne telpon rata2 berbunyi nyariin ane. Setelah berganti pakaian seragam rumah ane, celana pendek dan singletan, ane pun mengangkat ne telpon. Ternyata si melissa yang nelpon. Dia menanyakan dari tadi sore nelpon ane masih belum balik darimana. Ane pun menjelaskan habis ngajak shopping si billy yang pengen berubah dari bujang band malaysia jadi bujang band punk rock skaters. Kami pun terbahak-bahak dan ane menceritakan ekspresi si Billy yg menghabiskan 2 juta rupiah cuman untuk 3 kaos, 1 celana panjang dan 1 celana pendek wakakkakaka. Padahal dia niatan juga mau beli tas dan sepatu buat ke sekolah seperti si lexi da...

Me #2 -DOPPELGANGER-

 Waktu saya masih sekolah sd dan toko bapak masih rame" nya, saya lebih sering belajar sendiri karena orang tua saya sibuk sama pembeli. Malam itu seperti biasa saya lagi ngerjain pr dari sekolah sendirian. Di toko ini ada rak untuk barang yang di taruh di tengah sekaligus jadi pembatas buat sedikit ruangan di belakang yang biasa dipake buat shalat sekaligus tempat tidur orang tuaku. Nah saya belajar di situ sambil menghadap lorong yang ada di belakang rumah. Ngerjain pr sambil tengkurap karena ga pake meja, cuma beralas bantal biar dada ga sakit. Lagi fokus" nya saya ngerjain pr (nunduk) sekilas saya lihat di depan saya bapak lewat di lorong dari arah warung nasi ke kamar saya di timur (posisi toko ada di tengah) pakai gamis putih yang biasa bapak pake kalo pergi shalat jum'at. Saya noleh sebentar "oh mungkin bapak mau shalat di sebelah" pikir saya. Gak lama sekitar 5 menit saya lihat lagi bayangan mama di lorong pergi ke kamar timur pake baju tidur warna ungu,...

Pengalaman Bertemu Hantu/Jin (Chapter Jogjakarta)

Selamat datang di Jogja, Kami (makhluk ghoib) bukan hanya gossip Sahabat-sahabat ane yg pernah ane sebutin di chapter Palembang, semua berdiskusi mengenai pilihan universitas sebagai pijakan lanjutan pendidikan yg lebih tinggi. rata-rata sahabat ane memilih melanjutkan ke Universitas yg ada di Sumsel pula. Sedang ane, sepakat dengan si babay untuk melanjutkan ke Jogjakarta di Universitas yg terkenal dengan jaket warna tanahnya itu. Untuk memuluskan persiapan kami supaya dapat lulus, si babay menyarankan untuk ambil lembaga kursus intensif untuk persiapan SPMB. Neu**n yg berada di nyutran menjadi pilihan kami berdua dan setelah melaporkan biaya ke emak ane. Alhamdulilah emak ane setuju dan ane pun terdaftar di kursus ini. Rupa2nya emak si babay daftarin dia bukan di kursus sini, malah di pesaingnya. ini pegimane cerite, yg nyaranin malah ke tempat laen wakakkakakkaa. dengan penuh rasa tidak enak dan kekecewaan dengan emaknya, si babay berulang kali meminta maaf ane gansis.  Ya sudah...

PEMBERANGKATAN TERAKHIR

“Aku yakin betul naik kereta malam itu, tapi orang-orang melihat aku jalan kaki di atas rel.” KERETA MALAM -PEMBERANGKATAN TERAKHIR- A THREAD Kisah ini terjadi pada 2006 silam, kala itu santer rumor beredar mengenai 'pemberangkatan terakhir ialah kereta gaib'. Sila tinggalkan jejak, RT, like atau tandai dulu judul utas di atas agar thread tidak hilang atau ketinggalan update. Maleman kita mulai.  Ini sepenggal kisah yang sampai sekarang membuatku parno naik kereta di jam malam. Peristiwa itu amat melekat diingatan bagaimana aku menempuh perjalanan tanpa sadar JKT-YK dalam waktu hampir 5 hari tapi rasanya waktu berhenti di satu malam pertama--  --Aku yakin betul kalau aku menaiki kereta malam itu, tapi orang-orang melihat aku berjalan kaki sepanjang rel yang entah muncul dari mana.  Senin malam, 2006. Aku hendak pulang ke Yogya karena mendapat kabar bapakku sakit. Kala itu aku masih kuliah di salah satu Universitas Negeri di pinggiran Ibu Kota.  Karena dapat kabar men...

”Aku bertarung melawan setan yang tertanam dalam susuk sendiri.”

 “Aku seorang penembang panggung dan aku memakai susuk. Keputusan mencabut susuk kukira hal yang mudah. Tapi sekarang, aku bertarung melawan setan yang tertanam dalam susuk sendiri.” Tengah malam, di satu rumah berbilik kayu, seorang wanita bernama Taya tersentak dari tidur lalu mengerang kesakitan. Urat-urat di wajahnya membiru menonjol keluar menegang. Napasnya tercekat, membuat suaranya berhenti di tenggorokan—  “Kak!! Kakak kenapa?!” Sani, adik Taya satu-satunya panik ketika mendapati kakaknya meringis kesakitan. Ada yang tak biasa dari wajah Taya—di sekujur pipi, dagu dan kening menonjol garis-garis keras serupa jarum-jarum halus.  Sani menyadari sesuatu, buru-buru dia membekap mulut sang kakak agar tak bersuara. “Ssssssttttt” isyarat Sani pelan sambil menangis tanpa suara  Taya mengatur napas, kedua tangannya menggenggam erat sprei dan matanya mendelik ke atas menahan sakit. “KRENGG!!” Suara lonceng terdengar mendekat.  “KREENGG!!” “KREEENGGG!” Lonceng ter...